Sejarah Hantu Kappa dari Jepang


Jepang adalah salah satu negara di Asia yang memiliki macam kebudayaan yang sangat besar. Tidak terkecuali adalah budaya dan tradisi kepercayaan hantu mereka. Salah satu hantu yang populer di Jepang adalah hantu Kappa.


Kappa adalah salah satu hantu atau makhluk halus dalam mitologi Jepang yang mirip dengan kura-kura dengan wajah manusia. Mereka sering digambarkan memiliki kulit hijau kecokelatan, ekor, cakar, dan hidung yang menonjol. Kappa diyakini tinggal di sungai dan danau, dan sering dikaitkan dengan kejadian-kejadian aneh seperti hilangnya anak-anak atau kecelakaan di air.


Warna dari Kappa ini beraneka macam. Ada yang mengatakan berwana putih, kuning, krem, kehijauan atau campuran putih dan hijau. Namun yang paling banyak dilaporkan adalah dada mereka berwarna putih sedangkan selainnya berwarna hijau dan memiliki sisik.


Menurut cerita, Kappa suka mengganggu manusia, terutama anak-anak. Mereka diyakini akan menarik orang yang berenang di sungai ke dasar sungai dan menenggelamkannya. Kappa juga bisa melakukan tindakan lain seperti mencuri makanan dan minuman, mengganggu perjalanan orang, dan memperkosa wanita.


Tidak hanya itu, Kappa juga bisa memakan manusia hidup-hidup dan mencuri shirikodama dari dalam dubur manusia lalu menyantapnya. Shirikodama adalah seonggok daging mistis yang terletak di dalam dubur manusia.


Namun, di sisi lain, Kappa juga dianggap sebagai makhluk yang cerdas dan dapat memberikan bantuan kepada manusia yang memperlakukannya dengan baik. Ada beberapa kisah tentang manusia yang berhasil berteman dengan Kappa dan bahkan memperoleh keuntungan dari persahabatannya.


Untuk menghindari Kappa atau mengusirnya, ada beberapa cara yang dipercayai oleh masyarakat Jepang. Salah satunya adalah dengan membawa timun mentah atau mentega ke sungai, karena Kappa dikatakan sangat menyukai makanan tersebut. Selain itu, menurut mitos, Kappa sangat tertarik pada olahraga sumo dan orang yang mengalahkan Kappa dalam pertandingan sumo diyakini akan menerima berbagai keuntungan.


Kappa juga dapat ditakhlukan dengan cara kita membungkuk kepadanya. Membungkuk dihadapan seseorang adalah suatu kesopanan dalam adat jepang. Kappa menurut beberapa sumber merupakan makhluk yang sopan. Saat kita bertemu dengannya kita harus segera membungkuk maka Kappa akan ikutan membungkuk juga. Semakin rendah kita membungkuk maka Kappapun akan mengikutinya. Saat itu juga kita bisa segera lari.


Selain itu juga ketika Kappa membungkuk terlalu rendah, maka air yang ada di kepalanya akan ikutan tumpah. Air ini dipercaya adalah kekuatan bagi Kappa sehingga jika air itu tumpah maka Kappa akan menjadi lemas dan tidak berdaya.


Hal lain yang tercatat jika ingin mengalahkan Kappa, kita tinggal buang angin (kentut) saja didepan mukanya. Kappa tidak menyukai bau dari gas yang dikeluarkan oleh manusia.


Setelah dikalahkan, mereka akan bersumpah setia kepada pemenang. Ada juga yang mengatakan bahwa kappa akan menjadi pelayan seumur hidup siapa pun yang mengisi kembali air di atas kepalanya. Sementara untuk mengusir kappa, manusia harus buang gas di hadapannya karena mereka tidak suka dengan bau gas orang lain.


Seperti cerita-cerita hantu lainnya di seleuruh dunia, Kappa selalu digunakan oleh orang tua zaman dahulu di Jepang untuk menakuti anak-anak mereka agar tidak sembarangan bermain di dekat sungai atau danau karena bisa saja mereka akan tenggelam karena ditarik oleh Kappa. Apalagi jika hari sudah mulai gelap dan tidak ada orang sama sekali.


Dengan cara ini, banyak anak-anak yang tidak lagi bermain di dekat sungat atau danau sehingga angka orang meninggal karena tenggelam di Jepang. 


Meskipun Kappa adalah hantu atau makhluk halus dalam kebudayaan Jepang yang mengerikan, namun ada juga beberapa versi cerita yang menggambarkan mereka sebagai makhluk lucu dan ramah. Beberapa anime dan manga Jepang bahkan mengadaptasi karakter Kappa dan menjadikannya sebagai tokoh-tokoh yang lucu dan menggemaskan.

Post a Comment